"Benarkah Sudah Tak Perlu Lagi Hijrah?"

Ir. H. Achmad Zulkarnain, MT, Ketua DPRD Kota Cimahi

Masjid Al Islam Annamira Yanuri yang terletak di kawasan kompleks Perumahan Cijerah 2, Melong Cimahi Selatan, siang (29 September 2019) itu jamaah tumpah ruah.

Salah satu alasan jamaah hadir karena ada rindu ingin kembali bertemu penceramah yang santun dan ramah.

Ustadz DR. H.Hadiyanto Abdurrahim, S.Sos Ketua  MT. Syiar Islam

Yups...seperti yang disampaikan Ustadz DR. H.Hadiyanto Abdurrahim, S.Sos Ketua  MT. Syiar Islam yang merupakan gabungan dari 5 masjid di Melong,   ternyata Ustadz Azul pernah  bertatap wajah dan menyapa jamaah  saat partainya mencalonkan Ir.H. Achmad Zulkarnain yang tak lain Ustadz Azul ini sebagai Wakil Walikota Cimahi, tahun lalu.

Kedatangannya kali ini pun tak ada yang berubah. Tetap santun dan ramah, meski kini  menduduki jabatan   orang bilang bergengsi, sebagai Ketua DPRD Kota Cimahi.

Usai bersalam takzim pada para ulama dan sesepuh yang hadir, juga sapa hangat pada jamaah, barulah  Ustadz Azul berceramah dengan pilihan tema Hijrah yang memang relevan baik dengan masih jatuh bulan Muharam tahun 1440 H, pun dengan situasi negeri yang hari-hari kegaduhan seakan tak bertepi.

Ust. Azul menyampaikan taushiyah


Ust. Achmad Zulkarnain atau Ust.Azul, menggaris bawahi bahwa Iman, Hijrah dan Jihad itu satu paket. Salah satu kutipan yang ditayangkan dan perlu penghayatan adalah ketika seseorang menanyakan kepada Baginda Rasul begini:

"Wahai Rasulullah, saya baru saja mengunjungi kaum yang berpendapat bahwa hijrah telah berakhir."

Maka Rasulullah bersabda:

"Sesungguhnya hijrah itu tidak ada hentinya, sehingga terhentinya tobat, dan tobat itu tidak ada hentinya sehingga matahari terbit dari sebelah Barat."

Jadi ngat orang Betawi bilang hijrah itu kagak ade matinye

Hijrah sendiri jika dikaitkan dengan sejarah adalah perpindahan Nabi Muhammad S.A.W. beserta Sahabat dari Mekah ke Madinah atas perintah Allah, untuk mempertahankan tetap tegak risalah Allah baik aqidah maupun syariah . Ini yang disebut Hijrah Makaniyah (Hijrah Fisik)

Sementara penjabaran hijrah seperti kutipan diatas adalah Hijrah Perilaku (Hijrah Maknawiyah) yaitu berhijrah dari perilaku buruk menjadi baik, dan dari yang sudah baik menjadi lebih baik lagi.

Hijrah itu  memurnikan aqidah dari segala bentuk kesyirikan. Tak mencampur kebathilan dengan yang haq. Ubah kemaksiatan dengan ketaatan dan membuang  segala hal yang mengharamkan dan ganti dengan yang halal. Dan jangan beri  kesempatan sifat munafik mengalir dalam darah agar teraih jannah. demikian kira-kira pesan ceramahnya.

Salah satu contoh nyata ketaatan sekaligus menjauhi yang haram,  Wakil Rakyat dari PKS ini mengingatkan  untuk mentaati fatwa M.U.I. yang mengharamkan Riba.

Sementara dirinya beserta teman se fraksi di legislatif sekuat tenaga berusaha menghadang pengesahan  RUU P-KS yang kontroversial, karena banyak hal yang bertentangan dengan moral dan ajaran agama Islam, sesuai aspirasi masyarakat luas.

Jelang Ashar Ustadz yang beristrikan Eka In drawati Wikarsa ini mengakhiri tauziahnya dengan doa khusus bagi warga pendatang yang sedang teraniaya di Wamena dan doa untuk kedamaian Indonesia Raya.

Penulis: Frieda Kustantina
#JuruCatat

Share on Google Plus

About Fathi Nashrullah

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment