Aviastar Kecelakaan, Manajemen Keselamatan dan Keamanan Penerbangan Dipertanyakan

Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Yudi Widiana Adia.
Jakarta (2/10) – Wakil Ketua Komisi V DPR RI Yudi Widiana Adia mempertanyakan manajemen  keselamatan dan keamanan penerbangan nasional yang semakin memburuk sehubungan dengan terjadinya kecelakaan pesawat Aviastar rute  Masamba-Makassar. Padahal, laporan BMKG menyebutkan bahwa cuaca rute Masamba-Makassar cerah saat pesawat Aviastar hilang kontak sejak pukul 14.15 jumat (2/10) tadi.
 
Yudi berpendapat bahwa cuaca bukan penyebab musibah ini. Ada kemungkinan pesawat tidak laik atau human error.
 
“Karena itu, kami mempertanayakan manajemen keselamatan dan keamanan penerbangan yang diterapkan operator dan pemerintah. Apakah sudah dilaksanakan dengan benar? Apakah pemeriksaan kelaikan pesawat sudah dilakukan sesuai prosedur?" tanya politisi PKS ini.
 
Dari laporan BMKG, kondisi cuaca Masamba cerah dengan kecepatan angin dari barat 5 km/jam. Jarak pandang 9 km dan awan cumulus dengan ketinggian dasar 500 m. Adapun cuaca di Masamba - Palopo cerah dengan kecepatan Angin pada ketinggian 2000 m dari arah  timur - tenggara dengan kecepatan 8 km/jam. Jarak pandang 10 km angin ketinggian 5000 m dari timur kecepatan 18 km/jam.
 
Anggota DPR dari dapil Jawa Barat IV ini menuturkan bahwa dari laporan yang disampaikan Kemenhub dalam beberapa rapat dengan Komisi V belum lama ini, diakui bahwa untuk penerbangan perintis aspek keselamatan dan keamanan penerbangan sering terabaikan. Selain itu, sarana dan prasarana bandara perintis juga tidak sesuai dengan standar penerbangan seperti peralatan yang tidak terkalibrasi serta minimnya navigasi penerbangan.
 
Untuk itu, komisi V kembali menagih janji kemenhub untuk segera membenahi manajemen keselamatan penerbangan perintis di tanah air.
 
"Untuk penerbangan perintis seharusnya mendapat perhatian serius dari Kemenhub. Sudah tarifnya mahal, keselamatan jadi taruhan," kata Yudi.
Share on Google Plus

About Fathi Nashrullah

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment