Peran Perempuan dalam Suksesi Kepemimpinan di PKS

Ketua Bidang Perempuan (Bidpuan) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Byarwati.
JAKARTA (27/3) – Ketua Bidang Perempuan (Bidpuan) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Byarwati mengatakan peran perempuan dalam Pemilihan Raya (Pemira) anggota Majelis Syura (MS) PKS 2015-2020 tidak dapat diabaikan. Sebab kuantitas maupun kualitas kader perempuan PKS meningkat cukup signifikan untuk berkontribusi menjalankan program-program kepartaian.  

“PKS ini diangkat oleh dua gerbong, yaitu perempuan dan laki-laki. Baik anggota laki-laki maupun perempuan saling bekerja sama menjalankan program-program partai. Seperti pemilu, semua warga negara berpartisipasi. Begitu pula di PKS, seluruh anggota, termasuk semua kader perempuan juga dapat memilih. Sedangkan partisipasi sebagai calon MS, tentu ada kriteria tertentu. Namun, sama seperti yang lain, kader perempuan PKS juga memiliki banyak peluang untuk maju sebagai calon anggota MS,” kata Anis di Kantor DPP PKS, MD Building, Jakarta, Kamis (26/3).

Anis menjelaskan mekanisme Pemira Anggota MS PKS berdasarkan kuota. Jumlah setiap kuota proporsional sesuai kader yang terdapat di daerah. Apabila daerah padat kader, maka peluang perempuan PKS yang diajukan sebagai calon juga terbuka lebih lebar dibandingkan daerah sedikit kader.

“Harus diingat pula, calon anggota MS itu ada kriteria yang harus dipenuhi. Seperti menjadi Anggota Ahli lebih dari 7 tahun, yang ini sudah terseleksi sejak awal. Selain itu juga dilihat kompetensinya. Perempuan siapa saja bisa terpilih, asalkan memenuhi persyaratan calon anggota MS. Apabila kader perempuan banyak yang memenuhi syarat, maka akan banyak pula yang terpilih mewakili daerahnya. Begitu pula sebaliknya. Jadi ya proporsional saja,” jelas Anis.

Sebagai lembaga tertinggi dalam struktur PKS, lanjut Anis, MS berfungsi merumuskan kebijakan strategis partai, seperti ekonomi, sosial, politik, dan sebagainya. Oleh karena itu, keanggotaan MS membutuhkan spesialisasi kompetensi. Sehingga, ketika kader perempuan PKS terpilih sebagai Anggota MS, ia akan bergabung dengan saudara-saudaranya yang laki-laki, bersama merumuskan kebijakan partai.

“Kader perempuan PKS yang terpilih sebagai anggota MS akan terlibat dalam bagian secara keseluruhan. Baik itu menyoroti kinerja DPP, MPP (Majelis Pertimbangan Pusat), maupun DSP (Dewan Syariah Pusat). Termasuk program-program Bidang Perempuan DPP juga akan dievaluasi. Jadi perempuan tidak akan spesifik merumuskan kebijakan perempuan saja, tapi juga dilibatkan secara keseluruhan sesuai kompetensinya,” papar Anis.

Anis mengungkapkan setiap tahun selalu ada pendidikan dan pembinaan bagi kader perempuan PKS untuk meningkatkan kompetensi agar dapat terlibat dalam lembaga-lembaga strategis partai. Hal ini penting dilakukan mengingat perempuan memberi warna tersendiri dalam setiap proses perumusan kebijakan.

“Jelas, kita mengalami regenerasi dari tahun ke tahun. Menemukan kader-kader perempuan PKS yang berpotensi itu juga semakin banyak di berbagai daerah. Dengan perempuan terpilih sebagai anggota MS, bisa memberi warna tersendiri. Jadi kebijakan-kebijakan yang dirumuskan pun banyak dapat masukan dilihat dari sudut pandang kita (perempuan). Dan tentu program-program yang berkaitan dengan perempuan juga bisa lebih terangkat dengan keterwakilan perempuan,” ungkapnya.

Anis berharap dalam Pemira Anggota MS 2015-2020, seluruh kader perempuan PKS dapat memanfaatkan hak pilihnya dengan baik. Meskipun Calon Anggota MS diyakini sebagai kader-kader berkualitas, namun pemilih harus dapat melihat dengan mata jeli dan hati yang jernih. Karena hasil Pemira menentukan roda kepemimpinan partai lima tahun mendatang.

“Saya berharap bagi semua kader perempuan yang akan memilih nanti, perhatikan calon-calon di daerah pemilihan masing-masing. Siapapun yang akan dipilih adalah kader-kader pilihan kita. Tapi tetaplah memilih dengan pengetahuan, perhatikan potensi, utamakan akhlak, sehingga kita memilih orang yang tepat. Apabila di antara calon terdapat kader perempuan, maka pertimbangkanlah siapa yang berpeluang memberi kontribusi terbaik kepada partai,” pesan Anis.

Pemira anggota MS PKS Masa Khidmah 2015-2020 (1436-1441 H) merupakan suatu mekanisme pemilihan anggota lembaga tertinggi dalam struktur PKS. MS bertugas merumuskan, mengubah, dan menetapkan AD-ART, platform, maupun kebijakan-kebijakan strategis partai lainnya. Pemira MS PKS akan dilaksanakan serentak di 34 provinsi seluruh Indonesia pada Ahad, 29 Maret 2015.
Share on Google Plus

About Fathi Nashrullah

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment